Rasanya seperti menanti hari ulangtahun
Berharap hari itu segera datang
Bersama beragam bingkisan aneka warna dan ukuran
Dari mereka dengan penuh cinta
Dan matamu mencari dengan seksama
Melirik setiap sudut
Mencari sesosok bayang hitam di kerumunan
Mencari sebaris nama diantara bingkisan yang menumpuk
Kemudian jemarimu terulur
Ke sebuah bingkisan bergores si bayang hitam
Sebuah pita pembungkus kau tarik dengan penuh semangat
Mencari celah untuk sebuah sobekan panjang
Binar matamu bagai pusat dari dunia di sekelilingmu
Senyum penuh gairah terpancar lepas tanpa kau sadari
Kemudian, pembungkus kedua
Pembungkus ketiga
Kemudian lagi, lagi dan lagi
Sinar matamu berubah
Binar mata itu mulai tampak bimbang
Sebuah helaan napas panjang terdengar
Kemudian jemarimu diam, matamu terpejam
Jeda,
Satu detik, dua detik
Bunyi sobekan kertas terdengar lagi
Terasa sunyi mendebarkan
Kemudian pembungkus itu tak tampak lagi
Hanya secarik kertas usang
Terlipat dengan kasar
Jemarimu bergetar
Berharap sebuah kata sakti akan muncul disana
Perlahan lipatan terbuka
Sederet huruf berupaya sampaikan pesan
'Tuhan maha segala, juga maha bercanda...'
Dan kamu diam
Diantara sepi terpanjang sore itu...
No comments:
Post a Comment