One day after my fantastic beach holiday, the butterfly in my stomach grew louder each time. Cant seem to find the rite words to express my feeling, until I found this poetry in BungaMatahari...
Have a wonderful reading, as I do.
--- In bungamatahari@yahoogroups.com, "nurman priatna" wrote:">nuwwman@y...> wrote:
Hatimu main roller coaster
Deras menanjak, menikung dan menerabas
Cadas menukik, lalu menyeruak, melejit ke langit
Kamu pun berteriak, sejenis bersorak
Dari bawah sini aku tak mengerti
Adakah itu sorak gembira atau teriak marah?
Sungguh aku tak mengerti
Kau ingin aku naik atau menjauh ke anjungan lain?
Alur rel roller coastermu tak teraba lagi
Kau terus saja berayun-ayun hingga terbolak-balik
Adakah kau bahagia ditelan kurva ayunanmu?
Sementara di udara kau torehkan koma dan tanda tanya
Di daratan kau melintir, melipir mengibas pasir
Demikian kejabmu berulang kali
Enak memang, kalau tak perlu antri
Karena ini roller coastermu
Aku cuma penonton; terbius bisu
Ragu akan langkah kakiku
Ngeri akan laju ayunmu
Aku tak bisa lagi membacamu
Kau melaju tanpa momentum baku
Anti gravitasi
Tuna friksi
Instan tanpa gradasi
Roller coastermu bergaya bungee
Sepertinya jatuh bebas menjauhiku
Melihatnya, aku ketar-ketir
Ingin ke ruang kontrol
Korsletkan listrik dan remukkan panel kendali
Hingga gelap lampu-lampu lintasanmu
Mati segala daya
Roller coastermu terhenti
Ku berharap itu dihadapku
Agar kau bisa lihat dan akhirnya tau
Segila apapun manuvermu
Aku masih berdiri,
Menanti tiket terusan
Buat naik roller coastermu
Hari ini ujan deras, kilatan petir di jendela kantor...all of it caused this wonderful romantic feeling, of wanting to be with you. Just sitting next to you, having milo 3 in 1 as usual...
Smile which comes from the warmth of the hearth is the most honest n pure happiness.
1 comment:
trima kasih telah memasukkan puisi saya di blog kamu. ;)
salam,
Post a Comment