Wednesday, May 30, 2012

Menjadi Diri Sendiri

Mereka bilang, cinta tidak akan membuat kita terluka.
Demikian kalimat yang tertulis dalam berjuta tulisan yang saya baca. Demikian banyak sehingga menyerupai kalimat hipnotis yang kemudian tanpa sadar membentuk sebuah pola dikepala dan hati.

Pernah menonton film "runaway bride"? Tokoh yang diperankan oleh Julia Roberts ini selalu melarikan diri beberapa saat sebelum pernikahan dilangsungkan, dan bahkan membalikkan badan saat hanya tinggal beberapa langkah menuju pelaminan. Riset yang kemudian dilakukan oleh Richard Gere mengungkapkan bahwa karakter Julia ini meleburkan diri menjadi lelaki yang akan dinikahinya. Sampai-sampai sang karakter tidak memiliki minuman dan makanan kesukaan karena selalu menyamai kesukaan para lelaki tsb. Melarikan diri dari pernikahan menjadi keputusan yang diambilnya berulang kali, karena pertanyaan itu selalu akan hadir dibenaknya.

"Bagaimana kalau dia hanya mencintai karakter yang ku perankan, dan bukan aku sebagaimana adanya aku?"

Membayangkan harus selalu mengingatkan diri agar tidak melupakan peran dan pencitraan itu sungguh menakutkan. Dan tentu saja melelahkan. Menjadi orang lain dan menyembunyikan diri sendiri. Tolong jelaskan bagaimana hal tersebut bisa membahagiakan.

Pembawaan karakter saya jauh dari sempurna. Egois, keras kepala dan perubahan emosi yang seringkali muncul dengan alasan yang tidak masuk akal... Serta berderet panjang sifat lain yang saya paparkan dengan apa adanya. Saya percaya bahwa lelaki yang tepat akan mampu melihat saya apa adanya, memberikan saya ruang dan membimbing saya tumbuh menjadi diri sendiri yang lebih baik, dan tentu saja mampu menerima segala saya. Dan untuk mendapatkan kepercayaan itu, saya selalu menyodorkan diri saya apa adanya, tanpa strategi dan skenario. Walau banyak pihak tidak menyetujui cara saya, tapi entah kenapa saya meyakini cara ini.

Lelaki itu akan hidup bersama dengan saya seumur hidup. Bagaimana mungkin menyodorkan hanya sebagian dari diri saya dan memberikan sepenuhnya segala sifat, perilaku dan cara pandang saya nanti setelah ikrar pernikahan diucapkan?

Kamu tahu, pada saat itulah kalimat itu akan hadir, kalimat yang entah bagaimana mampu mengguratkan pedih dan kecewa... "Kamu tidak seperti yang saya pikir..."

Manusia diciptakan berpasang-pasangan, lelaki dan perempuan.
Saya meyakini itu. Dan saya percaya bahwa Tuhan akan memberikan saya petunjuk yang saya minta dengan sepenuh hati. Petunjuk jalan terbaik yang dipilihkan-Nya untuk saya.

Hilang

Rasanya seperti berjalan ditengah keramaian pasar, semua berbicara tapi tidak kepadamu.
Seperti ditengah konser, teriakan tenggelam dalam bingar dentuman musik.
Ketika matamu terpaku pada gambar bergerak di layar kaca, tanpa mengerti apa yang berusaha mereka sampaikan.
Ketika telingamu menangkap suara dan membiarkannya berlalu.

Apakah kamu ada?

Ketika hanya wujud yang hadir, tanpa sebongkah jiwa...
Ketika suara hanya sebuah latar belakang, bersama segenap peristiwa yang menyertainya.

Dimanakah kamu?

Sekat itu demikian tipis.
Tak tampak, pun tak tersentuh.

Dan aku hilang.
Dan aku kehilangan.

Monday, May 28, 2012

Angkat dagumu hai bulan separuh...

Selapis awan gelap selimuti baris bintang, hilang diam diperaduan.
Selarik nada gemerisik dihembus angin, sekedar sapaan ringan, bukan sebuah pesan sarat makna.
Dan bulan termenung dalam ayunan semesta, terbuai tanpa kantuk.
Pun belum lagi purnama, tersisa setengah putaran waktu untuk sempurna.

Betapa langit seumpama kertas kain polos tanpa noda, kemudian berhias titik-titik bintang, larik meteor berekor panjang membelah semesta menyisakan jejak.
Seperti kain, berhias bunga dan dedaunan, pun goretan abstrak tanpa bentuk.
Tetapi bulan tetap diam berayun di seluas angkasa raya, senyap tanpa suara.

Ketika langit bahkan gulita tanpa bulan, bintang berpesta semarak ceriakan malam...
Ketika lengkung putih bulan mengintip malu-malu, berharap lambaian mengajak turut berpesta pora...
Buncah bahagia pun mewujud dalam setengah sisi bulan gemerlap tanpa kerlip, hadir dalam senyum di sudut langit... Sampai waktunya tiba kesempurnaan semesta, dalam bulat sempurna sebuah purnama.

Ah, jangan kecil hati wahai bulan sabit.
Angkat dagumu hai bulan separuh.

Karena sempurna adalah kita, adalah engkau...
Dalam diam pun riuh, dalam benderang pun gulita, sempurna.
Karena segalanya, akan datang pada saatnya.
Menyempurnakan segala kesempurnaan.

Saturday, May 26, 2012

Deal with it!

No need to justify
No need to make excuses
You can be silly or dumb, as in seriously
You can greet him morning even before you brush your teeth or wash your oily sleepy face

Just have to put your feet firm on the ground
As this is nothing but reality
The fact which refuses to be ignored
Nothing imaginary or dream

I can be me,
In my ugliest worst me
Be grumpy annoying awful me
Just be the in love with you me

Because I know you are too
Because I know I just want you
Through all the good and all the bad times
The reality is here beybi
You are so very stuck with me

So, deal with it...