Tuesday, July 27, 2010

hujan selasa pagi

selamat hari hujan teman
selasa pagi penuh anugerah dari langit
bersyukur atas segala kemudahan, keberadaan dan ketiadaan
bersyukur atas segala yang terjadi dan terhindarkan

karena Allah selalu punya rahasia
terbaik dari yang pernah kau bayangkan

#the world goes the way your mind see it...

Friday, July 23, 2010

ngerantang

Belakangan, di kantor seringkali ada acara makan-makan, entah ulang tahun ataupun syukuran proyek. Tentunya ga ada orang yang akan menolak makan-makan gratis, enak dan lengkap pula menunya. Makanan pembuka seperti kue jajan pasar, puding, otak-otak, pempek.. Disambung dengan makanan utama berupa nasi tumpeng atau nasi padang lengkap dengan pilihan sate dan soto.. Dan ditutup dengan es krim. Itu menu standar acara makan siang gratis di kantor saya. Heboh kan?

Pernah juga dulu waktu masih di sebuah perusahaan manufaktur di menara rajawali, makan siangnya heboh mendatangkan staf d'crepes dan pizza. Jadi bebas deh bolak balik ambil makanan yang disuka. Nyamnyam...

Yang seringkali membuat saya merasa terganggu adalah efek setelah makan-makan. Di acara manapun, membungkus makanan seolah sudah jadi kebiasaan wajib. Entah di arisan, acara resmi maupun ga resmi. Yang di bawa pun kadang-kadang terkesan berlebihan, memang ada berapa mulut sih yang ada di rumah? Bingung deh saya...

Acara yang seringkali juga dihadiri oleh mereka yang sangat berkecukupan ini pun ga luput dari bungkus membungkus. Pokoknya, dimanapun kapanpun dan siapapun.

Buat tuan rumah, hal ini lebih menyenangkan karena berarti acara sukses dan makanan enak. Buat para tamu, senang ada oleh-oleh buat keuarga di rumah.

Dan berikut beberapa hal yang rasanya bisa jadi sebab kenapa saya males banget bungkus-bungkus makanan setelah pesta:
  1. Saya males berebut, males tampak kalap ngliatin isi kantong si A atau si B dan kemudian pengin makanan yang sama dalam porsi yang mungkin lebih hebat.
  2. Saya males nenteng kresek.
  3. Kadang-kadang saya malah lupa punya makanan hasil berburu dan jadi basi karena ga ditowel apalagi ditengok di lemari pendingin. Mubazir deh...
Saya ga menentang bungkus membungkus, tapi tolonglah berperikemanusiaan sedikit. Ambil secukupnya supaya ga mubazir di rumah dan sisakan untuk mereka yang sudah bolakbalik menelan air liur selama kita pesta.

...gara2 batuk mampir, saya ga bisa ikutan makan besar malam ini sama orang kantor hiks...


Wednesday, July 21, 2010

sekali lagi tentang mukabuku

Dua hari belakangan, saya dihadapkan pada sebuah dilema yang penting ga penting. Dipicu oleh kejadian dimana seorang keponakan saya, anak perempuan berumur 8 tahun, meminta saya untuk berteman dengannya di mukabuku. Bagian itu masih belum terlalu membuat waspada, toh banyak keponakan lain yang sudah terdaftar di mukabuku saya. Tetapi beberapa hari setelahnya, keponakan saya ini mengikuti sebuah kuis, dimana pertanyaannya adalah, "sayangkah kamu pada..." titik-titik tersebut berisi nama saya, dan dia menjawab; "tidak tau".

Tentu saja dia tidak tau, karena seumur hidupnya, pertemuan dengan saya hanya terhitung kurang dari jumlah jari tangannya. Bukan kesedihan saat itu yang terpikir oleh saya, tapi kekhawatiran bahwa dia akan bingung melihat semua yang terpampang dengan bebas merdeka di halaman mukabuku saya. Status yang seringkali berupa ungkapan dan bukan sebuah fakta hitam-putih, foto dan komentar yang rasanya terlalu berat untuk dicerna oleh seorang anak berumur 8 tahun.

Kemudian saya pun menghentikan langkah, memikirkan cara terbaik untuk mengatasi dilema mukabuku dan keponakan.

Rasanya sudah berulangkali saya sampaikan bahwa mukabuku hanya untuk bersenang-senang, tidak boleh ada kemarahan, kesedihan, curhat apalagi cacimaki bernada serius. Membaca status mereka yang seringkali penuh keluhan, kemarahan dan segala hal negatif membuat jemari saya tergerak untuk menekan tombol 'remove'. Tolonglah, kehidupan yang terpampang dalam keseharian kita sudah cukup menguras tenaga, kenapa harus ditambah dengan merusak keceriaan mukabuku...? Untunglah si empunya mukabuku cukup kreatif dengan membuatkan pilihan 'hide' sehingga saya tidak perlu memicu pertanyaan ga penting sebagai akibat dari proses remove.

Mukabuka hanya untuk ajang sosialisasi, silaturahmi, menemukan mereka yang telah lama hilang, dan saling mengetahui kabar terbaru. Cakupannya terlalu luas menurut ukuran saya, ada teman bermain, teman sekolah, keluarga bahkan rekan kerja plus bos. Kalau kemudian beberapa dari pengguna mukabuku bermaksud untuk mempertontonkan segala hal, pilihan ada pada masing-masing pengguna, melihat ataupun membiarkannya disana. Berkomentar, diam-diam memantau bahkan mengirim pesan dalam inbox.

Seingat saya, waktu pertama kali mukabuku didengungkan, ada kalimat yang menyebutkan bahwa diharapkan pengguna berusia tidak kurang dari 13tahun (cmiiw). Tapi kemudian satu-persatu keponakan saya muncul disana. Karena memang tidak ada hal yang saya rasa perlu dikhawatirkan, saya pun duduk manis santai menikmati keseharian saya dengan mukabuku.

Sampai beberapa hari lalu...

Kemudian saya sibuk minta info bagaimana cara terbaik mengatasi kondisi tetap berteman dengan para keponakan tetapi juga bebas merdeka bermain di mukabuku. Dan senangnya saya menemukan teman-teman yang mengalami dilema yang sama dan memberi solusi yang mencerahkan.

Jadi, mohon maaf ya sepupuku tersayang, tapi tentunya ini demi kebaikan kita semua... *senyum manis*

Tuesday, July 20, 2010

capedeh..

mind you,
not everything in life related with love between couple
my world of love is vast
don't bother asking as I won't bother explaining

Monday, July 19, 2010

cuma butuh orang yang tepat...

sungguh,
kamu ga perlu tempat yang tepat
ga perlu pusing menanti waktu yang tepat
karena semua ga terlalu penting saat kamu sendiri

sungguh,
seringkali hanya perlu dia dia dia kemudian mereka
ga peduli walaupun hanya jajan siomay di pojokan jalan
atau hanya obrolan kosong tiada arti

apa kamu pernah berpikir,
langit biru disana lebih ceria dengan tawa
hingar bingar musik lebih indah dengan senyum lepas
bahkan hujan badai dapat membuatmu terkekeh riang

bersama kamu,
gelap pun jadi indah
bersama kalian,
segalanya lebih mudah

sungguh,
lebih berarti hidup dengan bergandeng tangan
dan aku,
berterima kasih atas adamu...

#it's about being with the right people, no matter when or where, they never failed being there in your darkest days and will always bring happiness to your brightess days...


Friday, July 16, 2010

gada ide mo judulin apa

dalam sinar lembut bulan sabit
bintang berpendar yakinkan langkah tak sendiri
tengadah wajah menatap langit
biaskan rindu dalam temaram

andai sesal tak pernah tercipta
pejam mataku sungguh kan damai
langkahku kan tegak disisimu
tanpa torehan luka lalu

bukan cinta yang menggores luka
tapi kehilangan kosong menyesakkan
ketiadaan yang begitu nyata
menghempas nafasku ke lorong tak berujung

bukan dia, bukan kamu

bagai pemburu matahari terbit
lelah tertatih mendaki puncak tertinggi
untuk kemudian tiba
dalam kabut yang menelan pagi

bukan impian berharap nyata
bukan kesempurnaan yang fana

hanya bentangan hidup
penuh kejutan tanpa firasat
meninggalkan detak jantung tanpa jeda
mengubah terang jadi malam

biar sejuta bintang bulan hadir
tatap mata takkan lagi serupa
karena hati telah terbidik
satu bintang di balik sabit

diam tak kembali...


Thursday, July 15, 2010

maaf

Pergantian tahun yang berulang ternyata belum mampu membalut luka dengan sempurna
Tatap mataku masih teralih saat cerita itu ku perdengarkan padamu
Mengejutkan betapa luka masa lalu masih mengalirkan darah

Ternyata sebelah kakiku masih ada disana
Walau sebelah pijakan mantapku ada bersamamu pada hari itu
Tetap goyah berdiriku, bertumpu pada sebelah adaku

Peristiwa kemarin mengoyakkan luka
Meluluhlantakkan segalaku di dasar terdalam jiwa

Maaf kalau semua membuat kamu merasa harus bersaing dengan masa laluku

Tuesday, July 13, 2010

selamat datang keajaiban

Buat saya, keseluruhan proses hamil melahirkan dan mengurus anak adalah satu siklus keajaiban yang penuh haru dan menakjubkan. Dan terus terang, buat saya, lebih berat melihat mereka yang hamil dan menggendong anak daripada melihat mereka yang berpasangan dan menikah. Entah apakah itu faktor rasa keibuan yang demikian lekat pada wanita atau ada pembenaran lain yang lebih masuk akal, saya tidak begitu memikirkannya.

Ketika adik saya dinyatakan positif hamil, kebahagiaan menyeruak demikian hebat di benak saya, menghadirkan buliran airmata atas sebuah karunia maha besar yang telah dipercayakan Tuhan pada mereka, pada kami. Memperhatikan perutnya yang semakin hari semakin membesar, sungguh tak terbayang ada seorang makhluk hidup yang tumbuh di dalamnya.

Kemudian hasil foto USG satu demi satu menampakkan pertumbuhan bayi di dalam perut. Jemari mungilnya, kaki dan lengan kecilnya bergerak-gerak penuh semangat, seolah berusaha menyapa dunia yang belum lagi dikenalnya.

Dan makhluk kecil itu telah mencuri hati saya, memenuhi angan dan menerangi satu sudut kecil dalam hati, menyuarakan harapan dan kebahagiaan. Setiap hari adalah semangat baru, menyapa makhluk kecil di dalam perut adik saya menjadi sebuah upacara yang dinanti. Meletakkan tangan di atas perutnya dan merasakan getaran serta gerakan bayi kecil membuat saya merasa sanggup melakukan apapun untuknya. Sungguh perasaan yang luar biasa.

Kemudian hari itupun tiba, hari ketika seorang bayi kecil hadir di dunia, menyapa alam semesta dalam kebahagiaan dan menebarkan senyum penuh cinta di penjuru jagat raya.

Jemari mungil itu kini di genggaman, hangat tubuh kecilnya menggeliat dalam pelukan, tatap mata bulat hitamnya menjanjikan dunia... Tuhan, tiada cukup kata dan sujudku kepada-Mu untuk menyampaikan rasa terima kasih dan syukurku atas karunia-Mu yang luar biasa dalam kehidupan kami. Semoga amanah ini mampu kami jalankan sebaik Engkau menjaga kami dalam ada-Mu yang Maha Kuasa.

Selamat datang ke bumi bayi kecil,
Semoga cinta dan bahagia akan membawamu kedalam kehidupan yang penuh kedamaian
Semoga jejak yang kau hadirkan dalam setiap langkah, membawa arti bagi bumi dan seisinya

Monday, July 12, 2010

serak berderak

dan kamu membuatku patah hati
berkeping berserakan
membuat nyawaku berjuang
menyatukan serakan yang berderak menjauh
bersama harap yang kau hempas tak bersisa

#hujan+dingin:romantis...

si kecil hitam

Ketika pada akhirnya saya memutuskan bergabung dengan para pengguna Blackberry, rasanya tiada hari tanpa keceriaan bersama benda hitam kecil itu. Sapaan pagi sampai malam menjelang tidur menghiasi hari dan mengukir senyum tiada akhir. Bahagia rasanya bisa bersama dengan orang-orang kesayangan sepanjang hari, walaupun terpisah jarak tapi komunikasi seakan tak pernah putus. Seolah mereka hadir dalam setiap langkah...

Tapi kemudian rasa rindu membuncah, mengalahkan segala kemudahan dan jarak yang seolah abstrak. Saya merindu percakapan ringan bersama sajian bergelas-gelas kopi dan berpiring cemilan. Merindu wajah-wajah ceria bertukar cerita dalam tatap mata. Merindu segala yang nyata dan tak lagi terwakili oleh keberadaan benda hitam kecil yang sebelumnya begitu berharga.

Beberapa pertemuan yang terwujud dari hasil percakapan dunia maya pun seolah tak berbekas dalam. Tatap mata hanya sesekali terjalin, karena seringkali pandang kembali pada layar hitam di genggaman. Jemari seolah tak lepas dari tombol-tombol kecil dan bunyi-bunyian riuh ramai memecah konsentrasi, mengalihkan perhatian dari sebuah percakapan dunia nyata.

Dan akhirnya saya tak mampu lagi mengelak, benda hitam kecil itu telah begitu berkuasa, menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh...

Pemandangan lucu dan miris itu semakin sering terlihat; dua orang duduk berhadapan dan masing-masing begitu sibuk tersenyum dengan tatapan dan jemari lekat pada benda kecil hitam. Tak ada percakapan, tak ada sapa ringan, dan sebuah tawa lepas seolah lebih mahal harganya dari segala yang tersaji di meja. Kemudian bahasan yang muncul adalah cerita tentang status baru yang muncul di layar, cerita tentang percakapan dengan seseorang di dunia maya.

Lalu, untuk apakah pertemuan itu?

Seorang teman pernah begitu bersemangat akan bertemu seseorang dari masa lalunya dan menantikan sore itu dengan gelisah. Untuk kemudian mengirimkan sebaris sms pada saya mengabarkan kesedihan hatinya;
Teman : temanku sibuk dengan benda kecil hitamnya, aku duduk garing ga tau mau ngapain.
Saya : bilang dong sama dia, simpan dulu si hitam...
Teman : sudah, malah dia jawab, makanya beli hitam juga doong...

Dan saya terdiam, tak mampu menjawab tapi sungguh saya berempati padanya.

Jarak dan kesibukan seolah sebuah pembenaran yang tak kan pernah mampu digoyahkan. Benda kecil hitam itu memang demikian berharga menyiasati segalanya untuk tetap ada, untuk tetap hadir. Tetapi ketika kesempatan untuk hadir dalam nyata tiba, kenapa merusak segalanya dengan tetap berada dalam dunia maya...?

Kamu tau betapa saya merindu suaramu?
Betapa saya merindu binar matamu yang berpendar saat tawa hadir di wajahmu?
Dan betapa saya merindu kehangatan yang hadir dalam kebersamaan yang nyata dihadapan?
Seandainya pun airmata harus hadir disana, saya akan mampu membantu kamu menghapusnya dan menggantinya dengan senyum...

Jadi, tolong jangan biarkan saya mati di dunia maya...
Karena saya tau, icon-icon sedih tak kan mampu menggantikan rasa kehilangan dan kerinduan maha dahsyat yang saya punya...

Sore ini, cangkir itu akan terisi minuman hangat kesukaan kalian...
Semoga waktu dan jarak akan mampu tiada, untuk sesaat meyakini hati bahwa kalian ada
Dalam kehidupan nyata...

Friday, July 9, 2010

kringkring

this message is for you, and you only
so if you know who you are
do make it ring...
cos i do, miss you

Tuesday, July 6, 2010

pamrih

Sulit sekali menghilangkan pamrih dari setiap perbuatan dan pikiran atas kamu dan segala hal dalam kehidupan. Dalam situasi yang seringkali terasa menghimpit dan menyesakkan dada, membuat kita berpegang pada pemikiran bahwa segalanya adalah sebuah proses untuk belajar menerima segalanya dengan ikhlas. Tapi mari tidak berbicara tentang ikhlas yang seolah jauh di awang-awang, mari menyempitkan konsep menjadi sebuah kata 'pamrih' yang terasa lebih membumi.

Sadar atau tidak, setiap langkah membawa kita pada sebuah harapan. Perbuatan baik pun selalu terkait dengan harapan akan sebuah balasan yang paling tidak, setimpal.
Baik menurut ukuran siapa?
Setimpal menurut ukuran siapa?

Mungkin perbuatan baik yang kita lakukan dengan sepenuh hati, belum termasuk hal luar biasa bagi mereka yang menerimanya. Walaupun kita merasa telah melakukan dengan segenap jiwa raga, tetapi penerima kebaikan tersebut mungkin terbiasa melakukan hal yang jauh lebih besar dari yang pernah kita terima. Atau mungkin juga sebaliknya, perbuatan itu bermakna sangat besar tetapi penerima tidak menganggapnya sebagai suatu hal menakjubkan.

Sudah waktunya merubah pola pikir.
Bahwa segala perbuatan baik memang harus dilakukan untuk kesenangan, kebahagian dan ketenangan hati dan hidup kita sendiri. Bukan untuk kamu, bukan untuk mereka.

Kebahagiaan hadir dari dalam hati yang bersih, kemudian bertambah dengan senyum bahagia yang tersungging manis di wajah setiap dari kita.

Friday, July 2, 2010

ini bukan kebetulan

Tak ada yg tau rencana maha besar yg sdh diciptakan Tuhan atas manusia
Dan atas nama rencana maha besar, kebetulan pun nisbi adanya
Segalanya adalah bagian dari rencana, terturut pilihan yg demikian nyata
Bersama lekukliku badai dan pelangi yg sama tak terduga kapan singgah kapan sembunyi

Rencana itu serupa hitungan matematis yg tak terbantah
Membentang dibalik sebuah rumus mahapanjang

Berdiriku di sudut lekuk yg tersisih dari binar bintang
Berteman tanya yg tak henti hadir dalam sunyi
Bergaung bersahut bergema keras
Satusatu dan satu lainnya

Dan ini,
Sungguh bukan sebuah kebetulan

Sebuah benang merah kasat mata terkait di setiap ujungnya
Menggoda hatimu untuk kembali
Genggam eratmu pada kini seolah penghalang
Walau pijak hatimu seolah ragu

Melayang,
Ada...
Tiada...

Thursday, July 1, 2010

dark room

you know how pictures are created in a dark room rite?
keep in mind that everytime you feel that darkness is engulfing your life,
God is somewhere up there,
working in His dark room and creating wonderful pictures of you