Pandangku terpaku pada jam dinding besar di sudut ruang, pada jarum panjang dan pendeknya yang tiada lelah berputar. Perlahan, satu dan pasti.
Tanya tenggelam dalam benak, bergelut galau melepaskan tautan. Meregang, melentur.
Selayaknya waktu menyimpan jawab atas segala bimbang, dengan sengaja mempersembahkan peta bagi jiwa yang tersesat. Bersama kerlip titik menunjukkan arah, utara selatan barat timur.
Mungkin tidak persis seperti yang kau harap, karena matahari hanya terbit di timur dan tidak dilainnya, karena matahari pun hanya terbenam di barat dengan tidak menyisakan pilihan..
Jawab pun tak selalu hadir saat tanya datang, seperti hujan tak serta merta datang dan henti memenuhi undangan sang pawang.
No comments:
Post a Comment