tanpa sesal, tanpa marah, hanya enggan untuk meletakkan tapak di jejak baru
seakan separuh nyawa masih tertinggal pada sbuah hari lalu, dan kta pun duduk diam
pandang terpaku pada sbuah lonceng di dinding
berharap waktu akan jd kawan setia dalam diam
mungkin sebuah babak penutup yg kau tunggu tak kan hadir
dan panggung tak selamanya kembali riuh, teman
terkadang ia hanya tiba2 kosong tanpa lakon
untuk kemudian diam, kembali ke peraduan
suatu hari nanti, mungkin panggung itu akan ramai lagi
walau tanpa sebuah babak penutup yg kau inginkan
nikmati saja...
segalanya akan usai suatu hari nanti
walau jabat tangan mungkin alpa hadir pada waktunya
1 comment:
ya, entah mengapa...:)
Post a Comment