Seiring dengan bertambahnya usia, persahabatan pun bertambah dewasa. Kebutuhan kta akan teman dan penjabaran akan makna persahabatan pun bergeser kepada pemahaman dan pemikiran yg jauh lbh mendalam. Kalimat 'a friend in need is a friend indeed' pun mendewasakan diri dalam kehidupan dan alam pikiran kita.
Pd masa yg lalu, saya menjadikan diri saya selalu berada pd titik tegas, hitam atau putih. Saya tdk mengenal abu2. Sulit untuk saya melihat alasan atau pembenaran yg mungkin ada di setiap abu2 yg hadir dlm sisi kehidupan di sekeliling saya. Hitam dan putih adalah mutlak.
Kemudian peristiwa hidup mengajarkan bahwa abu2 akan selalu ada dan bahkan seringkli membuat kta merasa nyaman menjalani kehidupan. Abu2 buat saya adalah sebuah area dimana keputusan tidak diperlukan, yg jg berarti sebuah penundaan akan hasil akhir dr sebuah kesimpulan. Tentunya berjajar seimbang dengan adanya resiko yg sudah terkalkulasi dengan sangat cermat.
Sungguh sangat mudah mengkotak2kan sebuah peristiwa dan sebuah perbuatan dengan label boleh dan tidak boleh, atau benar dan salah. Disinilah persahabatan sesungguhnya di uji.
Sebagai manusia, kita selalu tau apakah yg kita jlni adalah sesuatu yg benar atau salah. Baik menurut hukum negara, agama, etika maupun adat istiadat yg berlaku. Ketidaknyamanan seringkli adalah indikator yg baik untuk mendeteksi hal ini. Tp seringkli kta tidak berani jujur pd diri sendiri sehingga hal lain akan menjadi fokus pembenaran dan menguatkan alasan2 logika.
Sebagai sahabat, saya percaya bahwa mengingatkan adalah sbuah kewajiban. Tp mendampingi dalam stiap peristiwa adalah suatu perjalanan yg sungguh tidak mudah. Terbukti banyak persahabatan tdk mampu melalui proses ini dengan baik.
Seringkli yg kita butuhkan bukan sebuah nasihat atau omelan, tp lbh kepada jaring pengaman. Lebih kepada keyakinan bahwa seseorang akan berada disana, menggandeng tangan kita dan tersenyum menenangkan bahwa segalanya akan baik2 saja. Walaupun seseorang itu tau apa yg kita lakukan salah/tdk baik, tp seseorang itu bersama kita. Berada disana pada saat terburuk dalam hidup kita, berada bersama kita pada titik terendah kehidupan dan menjalaninya bersama. Mungkin seseorang itu tidak menyetujui pilihan kita, tp mereka tetap ada disisi kita.
Dan saya berterima kasih pd mereka smua yg tinggal, pd saat2 terbaik sekaligus terburuk... Semoga saya pun mampu untuk tetap bersama kalian semua, pd saat terbaik sekaligus terburuk.
Thru the ups n downs it is *_*
No comments:
Post a Comment