Maaf kalau mataku tampak terlalu sibuk telusuri benda hitam di tangan, andai kamu tahu kalau tidak ada sesuatupun di sana. Malam itu kulakukan berbagai cara hanya agar kita tak berpandangan, karena rasanya mataku takkan mampu sembunyikan duka.
Sekuat apapun kita meyakinkan diri bahwa semua baik-baik saja, perubahan itu ada. Terasa jelas hadir bagai sekat transparan yang kuat membatasi. Kita ada bersama, diantara sekatnya.
Mungkin dunia bisa kamu kelabui, tetapi tidak aku.
Segalanya berbicara lantang, jujur apa adanya. Dan aku terluka.
Berulang kali ku yakinkan diri bahwa ini bukan cemburu, atau bahkan sebuah rasa terkhianati. Pun aku bukan malaikat dan manusia sempurna yang tidak mengerti. Sungguh aku mengerti, dalam ketidakmengertianku.
Ketika cinta itu hadir, perlukah lagi segala pertanyaan itu?...
Ketika cinta itu ada, diantara segala kita, begitu sulit berjuang menahan airmata untuk tinggal di tempatnya.
Tolong jangan bilang lagi bahwa tidak ada yang akan berubah, karena perubahan itu telah hadir, bersamaan dengan cinta yang jatuh tak terduga.
No comments:
Post a Comment