ketika hampir separuh dunia terlelap, aku msh terjaga dengan sebuah novel ditangan.
novel tentang cinta, yg dituturkan dengan begitu cantik, membawa rasaku melayang mengalun mengalir bersama cerita... dan kemudian buram.
pipiku basah, dan semakin ku tarik napas lebih panjang, semakin deras airmata mengalir.
dengan kasar ku seka pipiku, menampik kenyataan yg terasa begitu giris, ngilu yg begitu kuat menghajar hati dan meluluhlantakkan diri.
aku merindu kamu...
tiga kata itu bagai gema di dalam kepalaku, berulang dan berulang. ku benamkan wajah ke bantal, berharap suara mengganggu itu dapat pergi. berharap airmata ini berhenti.
kemudian sepi... sepi yg mengerikan.
ditengah nyala lampu dalam kamarku, hanya detak jantungku yg terdengar berdentam. menjerit atas nama sebuah rasa yg begitu kuat melesak. membuat mulutku terasa kering dan pahit. mengalirkan pembenaran atas lelehan air yg mengalir turun tak terbendung...
dalam pejam mata ku bayangkan hadirmu, dengan senyum tipis dan mata yg menatapku dengan sejuta makna. sejuta makna yg tak pernah demikian peduli ku terjemahkan. sejuta makna yg seringkli berusaha ku ingkari. dan malam ini, sekuat daya ku selami matamu, menggapai segala ada yg terkandung. gelepar sukmaku bersama segala rahasia yg ku sibak disana.
ku teguk sepuas hati kerinduan akan adamu malam ini. tak peduli tubuhku gemetar menahan ingin, tak peduli ngilu mengalir masuk dalam tiap tarikan napas... jemari ku terulur, meraih jemarimu yg tergambar nyata pada mata pikirku.
napasku tak lagi memburu, rasa hangat menjalar memenuhi setiap sel aliran darahku. kemudian aku terbenam dalam mimpiku, dimana kamu tak pernah hadir. terbenam dalam tidur malamku, bersama bayangmu yg mengantar pejam mataku.
begitu hebatnya aku merindu kamu...
dan cukup untuk malam ini saja hebat itu menyertai...
No comments:
Post a Comment