entah mana yang lebih menyisakan luka
dalam dan menganga
perban pun takan mampu menutup
kesedihan yang tersembunyi
walau binar mata ceria
sejuta senyum hiasi hari
luka itu ada
tersembunyi rapi di sudut hati
aku merindumu,
jauh ke dalam hati tergelap
betapa segala harap kembali tersisa di ujung lidah
tertahan di balik doa
semakin dalam ku gali lubang itu
membenamkan segalamu disana
menimbunnya dengan segenap daya
walau hati takan pernah mampu berbohong
aku merindumu
bersama berjuta malam yang hadir dalam ketiadaanmu
aku merindumu
tenggelam bersama airmata yang hadir tak terbendung
aku merindumu
dalam setiap tarikan nafas
luka itu berdarah
saat dia hadir di sudut adamu
dan ku tergugu di sudut hari
menyadari luka itu telah demikian terukir
aku merindu
biar rindu itu ada selamanya
bebaskan hati dari belenggu lalu
aku mencintamu
segenap jiwa
sampai matahari terakhir mempertemukan kita
di sebuah negeri di atas awan
No comments:
Post a Comment