Tuesday, March 29, 2011

Mereka Ada dan Aku Ada

Setiap minggu, selalu diadakan safety meeting di kantor, yang isinya membahas kejadian aman dan tidak aman yang terjadi baik di lingkungan kantor maupun rumah, dilengkapi dengan informasi tindak pencegahan sekaligus ucapan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan kontribusi atau memastikan terciptanya kondisi aman. Dan hampir selalu setiap minggu, ada hal kecil yang mengganggu batin saya.

Ucapan terima kasih yang ditujukan kepada rekan kerja umumnya menyertakan nama dari setiap individu, tetapi entah kenapa, hal itu tidak terjadi ketika para supir dan office boy/girl yang menjadi pihak berjasa. Selalu hanya dengan; "I thanked the driver to remind me blablabla..." atau "I thanked the office boy/girl for blablabla...".

Apa yang salah ya? Apakah karena mereka tidak duduk dimeja berperangkat canggih seperti orang kantoran pada umumnya, sehingga nama mereka tidak perlu diingat?

Saya teringat beberapa cerita dimana seorang atasan selalu menyapa anak buahnya, tidak terkecuali, dengan nama mereka masing-masing. Atasan ini mengingat nama dari banyak sekali karyawan kantor, bahkan mereka yang tidak bekerja langsung dan menjadi bawahannya. Betapa nama sang atasan begitu harum dan dicintai oleh komunitas di perusahaan.

Sesederhana itu sebetulnya pengakuan akan keberadaan seorang individu dalam kehidupan satu sama lain. Bahwa kita, menghargai dan mengingat keberadaannya. Kesederhanaan yang hangat, yang mulai tampak tidak lagi penting. Tidak perlu dengan penghargaan luar biasa berbentuk materi, tetapi cukup luar biasa dengan mengingat namanya.

Lucu rasanya, hampir 1/3 waktu kita dihabiskan bersama di ruangan kantor, dan tidak mengenal nama seseorang yang membantu dan berada di sekitar kita.

Saya teringat cerita rekan kerja bahwa di sekolahnya dulu, SMA Taruna Magelang, seorang gurunya pernah memberikan soal yang sungguh diluar dugaan. Salah satu soal adalah, murid diminta menyebutkan nama-nama penjaga sekolah, dan beberapa detail bangunan atau benda yang ada di sekitar sekolah. Konyol mungkin bagi beberapa orang, tapi menurut saya, guru tersebut sungguh luar biasa. Mengajarkan untuk peduli pada lingkungan sekitar.

Kita tidak menjadi besar tanpa bantuan dari pihak yang ada dalam kehidupan kita. Kita tidak duduk nyaman di kursi kantor kalau tidak ada yang membersihkan meja dan ruangan, tidak merasa aman kalau tidak ada para satpam yang berusaha memastikan segalanya terkendali, tidak bisa duduk manis menuju tempat rapat tanpa adanya supir yang memastikan kita dalam kondisi aman dan nyaman, dan begitu banyak pihak yang seringkali keberadaannya terabaikan.

Tentunya kamu, seperti juga kita pada umumnya, menghargai mereka yang mengingat wajah dan nama kita dengan baik. Mungkin tidak luar biasa untuk kita, tapi berharga bagi orang lain.

Berterimakasihlah dengan saling menghargai.

No comments: