Thursday, October 20, 2011

Kopi, suatu hari

Owh well,
Pada akhirnya harus ada sebuah cerita yang disampaikan dengan penuh kejujuran.

Suatu hari lalu, kami, 3 perempuan iseng ini sepakat untuk menghabiskan waktu seharian bersama. Rencana awal, ketemuan di wijaya dan lanjut main di dufan.

Petualangan dimulai di bakmi boy, santa. Keceriaan kami sedikit berkurang karena di tv sedang ramai memberitakan peristiwa situ gintung. Walaupun gada pengaruhnya secara langsung, tapi apa yang terjadi disana walau bagaimanapun mempengaruhi perasaan kami.
Anyway, setelah ngobrol ini itu, akhirnya kami memutuskan batal ke dufan dan langsung meluncur ke grand indonesia, dan nonton confessions of a shopaholic. Maksudnya sih cari film yang ringan dan menghibur, tapi jadinya ga begitu seru karena filmnya ya biasa aja.
Kami bertiga baru pertama kali nih nonton di blitz GI, jadi celingak celinguk deh nyariin angka studionya, cuma kelihatan pintu-pintunya tapi ga nemu urutan angkanya.
Kami : Mba, studio x yang mana ya? Kok ga ada tulisan angka studio berapanya sih? Kan susah nyarinya...
Mba Penjaga Pintu : Ini studio x mba... (sambil sedikit melirik karpet dan langit-langit)

Yup, what do you expect? Mana kita tau ya kalau angkanya ditulis cantik di karpet dan langit-langit depan pintu masuk?...

Keceriaan pun berlanjut, kami bergerak menuju senayan city. Diputuskan untuk ngupi cantik di salah satu gerai kopi yang menghadap ke plaza senayan.
Karena yakin akan duduk lama, saya memesan segelas besar hazelnut chocolate.
Entah dari mana datangnya, tiba-tiba muncul seekor lalat mondar mandir di sela gelas-gelas kami. Tangan saya berusaha menghalau dan...

Segelas besar minuman pun terjun bebas membanjur tubuh saya, sukses!
Segelas besar yang baru sedikit disesap karena masih mengepul panas.
Segelas besar...
Baju, celana, undies, bahkan sepatu, ga ada yang selamat. Maksimal.

Sejuta rasa bener deh tuh.
Akhirnya bergeraklah kita meninggalkan meja sambil tetap cekikikan. Owh yes, you can imagine my gal's expressions upon the incident.

Bayangkan ya, dengan pakaian kuyup dan hangat luar biasa menempel di badan, beserta sepatu yang bunyi ceplak cepluk karena penuh air dan meninggalkan jejak di lantai mencrang departemen store, saya langsung menuju ruang ganti dan memasrahkan pilihan baju baru pada kedua teman yang asik cekikikan.

Keluar dari kamar ganti dengan pakaian baru, lengkap dari atas ke bawah dan luar dalam.

Hari itu kami memang batal ke dufan, tetapi peristiwa basah kuyup dan ganti baju toh nyatanya tetap terjadi.

No comments: