"Banyak hal yang tak bisa dipaksakan, tapi layak diberi kesempatan"
Sepenggal kalimat dari Sikat Gigi, salah satu cerita di Filosofi Kopi-nya Dee terasa menohok.
Begitu dalam sampai dengan berat hati ku letakkan buku bersampul biji kopi itu dan memulai ketikan di atas tuts mungil.
Seringkli manusia begitu keras kepala, mendengar hanya apa yg ingin dia dengar, melihat hanya apa yg ingin dia lihat. Kemudian apa?..
Sebentuk khayal dan harap seringkli membuat kta menjadi buta, mempercayai diri bahwa hanya dgn itulah hidup akan sempurna. Berusaha sekuat tenaga, mengerahkan sgala daya upaya, bahkan tak jarang keringat brubah darah. Hanya untuk satu wujud khayal yg penuh harap.
Tp hidup tidak sempurna
Kesempurnaan bukan kekal adanya
Sehingga hidup adalah kesempuraan sesaat
Saat sempurna ada, seolah separuh nyawa berjuang menahan waktu, agar kita dan sempurna ada dlm kekekalan waktu.
Sedetik kemudian, hujan mungkin menyembunyikan indahnya mentari pagi menerobos di sela dedaunan, alampun akan berubah mengikuti alur hidup kesempurnaannya.
Sekuat apapun ingin, sempurna takan mampu hadir
Hanya apabila kesempatan kau bolehkan singgah
Labuhkan sgala ragu dan takut
Maka sempurna pun mengekalkan adanya...
1 comment:
perfection is an ideal fiction.
tetaplah tak sempurna.
[ Filosofi Kopi, dee. LOVE this book ^^]
Post a Comment