"Manusia seringkali terpaku pada segala keinginan, dan melupakan bahwa yang akan terjadi hanyalah kehendak-Nya".
Itu yang disampaikan seorang bapak beberapa waktu lalu dalam sebuah obrolan santai di suatu pagi. Cukup banyak yang hadir dan terlibat dalam perbincangan itu, tapi entah kenapa, pipi saya memerah dan mata saya seolah tak kuasa menentang pandang si bapak. Ya, saya merasa dia membicarakan mengenai saya, menelanjangi isi kepala dan hati saya bulat-bulat.
Kenyataan bahwa keinginan saya begitu menggunung, tanpa usaha cukup dan tanpa kemampuan membendung segala keinginan, seolah mencekik leher saya. Di sini saya duduk manis, menanti keinginan-keinginan tersebut menjadi sebuah kenyataan manis. Dan lupa, bahwa segala yang terjadi adalah rencana terbaik dan kehendak Yang Maha Kuasa.
No comments:
Post a Comment