Monday, September 6, 2010

H - 5

Setiap kali memasuki bulan suci Ramadhan, perasaan rindu sekaligus sedih selalu hadir di hati saya.
Rindu akan datangnya bulan suci yang begitu mulia, tetapi juga selalu membangkitkan sebuah rasa haru, rasa syukur dan entah jutaan rasa lain yang tak cukup perbendaharaan kata saya untuk menjelaskannya.
Sedih karena khawatir kali ini akan menjadi Ramadhan terakhir, dan sedih kalau-kalau Ramadhan ini akan lewat begitu saja tanpa menghasilkan sesuatu yang berarti.

Dan entah kenapa, kali ini saya merasa makna Ramadhan yang sesungguhnya terasa begitu jauh dari hati dan hidup saya. Semangat jelang Ramadhan yang begitu menggebu seolah embun pagi yang hilang tersapu matahari.

Sungguh, yang tersisa hanya sebuah kesedihan luar biasa atas ketidakmampuan saya memaknai bulan penuh rahmat.

Hari ini, lima hari menjelang hari kemenangan...
Pertanyaan-pertanyaan itu begitu mengusik hati saya;
Apakah kemenangan itu untuk saya?
Apakah saya termasuk ke dalam golongan mereka yang menang?

Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (Surat Ar-Rahman)


Entah apa yang sesungguhnya kita cari kalau bukan rahmat, ridho dan ampunan-Nya...
Entah apa sesungguhnya guna harta tahta dan segala yang kita miliki kalau bukan untuk bersyukur dan mendekatkan diri kepada-Nya...
Entah apa sesungguhnya yang ada dalam hati kita atas segala yang telah dilimpahkan-Nya atas kita...

Allah maha mengetahui segala rahasia tergelap yang tersembunyi di relung hati terdalam...

Semoga masih akan ada Ramadhan untuk kita, dan gema takbir Idul Fitri masih akan sempat kita lantunkan.

Semoga waktu masih akan bermurah hati dan memberikan kesempatan bagi hamba Allah untuk selalu menjadi lebih baik lahir dan batin, untuk dunia dan akhirat...

No comments: