Friday, September 3, 2010

Ramadhan pun beranjak...

This is a note from my cousin... For me, for us...

Sahabatku....​​Menangislah utk Ramadhan

Jika itu bisa melapangkan gundah yang mengganjal sanubarimu.
Bahwa Ramadhan sudah bergegas di akhir hitungan.
Dan tadarus quranmu tak juga beranjak pada juz empat.
Jika itu adalah ungkapan penyesalanmu.
Jika itu merupakan awal tekadmu untuk menyempurnakan tarawih dan qiyamul lailmu yang centang perenang (ah, pasti kamu masih ingat obrolan tadi siang ketika dengan senyum manisnya teman ruanganmu berucap, "alhamdulillah tarawihku belum bolong. " dan kamu merasa ada malaikat yang menjauh darimu dan pindah padanya. Kamu merasa sendiri, terasing.)

Menangislah,
Biar butir bening itu jadi saksi di yaumil akhir.
Bahwa ada satu hamba Allah yang bodoh, lalai, sombong lagi terlena.
Yang katanya berdoa sejak dua bulan sebelum ramadhan, yang katanya berlatih puasa semenjak rajab, yang katanya rajin mengikuti taklim tarhib ramadhan,
tapi...,
tapi sampai puasa hari ke dua puluh masih juga menggunjingkan kekhilafan teman ruanganmu, masih juga tak bisa menahan ucapan dari kesia-siaan, tak juga menambah ibadah sunnah...
Bahkan hampir terlewat menunaikan yang wajib.

Menangislah, lebih keras...
Allah tak menjanjikan apa-apa untuk Ramadhan tahun depan, apakah kamu masih disertakan, sedangkan Ramadhan sekarang cuma tersisa beberapa hari.
Tak ada yang dapat menjamin usiamu sampai untuk Ramadhan besok, sedang Ramadhan ini tersia-siakan.

Menangislah.
Dan tuntaskan semuanya di sini, hari ini.. Malam ini. Karena besok waktu akan bergerak makin cepat, Ramadhan semakin berlari. Tahu-tahu sudah sepuluh hari terakhir dan kamu belum bersiap untuk itikaf. Dan lembar-lembar quran menunggu untuk dikhatamkan.
Dan keping-lembar mata uang menunggu disalurkan.
Dan malam menunggu dihiasi sholat tambahan.

Sekarang, atau (mungkin) tidak (ada lagi) sama sekali..

No comments: