Sunday, September 26, 2010

suatu malam di dermaga kayu

Sembunyi bintang dari sempurna purnama.

Seperti malam kemarin, rebahku beratapkan langit di dermaga kayu di sisi timur pulau tak bertuan. Angin laut menghantar buih ombak mencumbu bibir pantai penuh cinta.

Menggapai dan menjauh, menyentuh dan berpaling...

Ahhh kapan rindu akan tuntas...

Ketika jemari ombak hanya mampu membelai bibir pantai, tanpa pernah mampu untuk singgah, tak usah lah bermimpi untuk tinggal atau bermalam.

Pernahkah kau mendengar bisikan ombak kepada langit, ketika suara hatinya tersampaikan bersama tengadah laut ke angkasa. "Andai aku raja bumi, ciumanku di bibir pantai akan menjadikannya ombak. Kemudian bersama kami arungi samudra".

Dan dalam harap, ombak pun berbisik sambil mengedipkan sebelah mata kepada bulan. "Kawan, bila hari itu tiba, aku pun mendoakanmu, aku akan menunggu purnama bersanding bersama gemintang".

Pejam mataku pun larut bersama harap untuk mereka...

Suatu hari, mimpi akan mampu mewujud nyata.

2 comments:

rid said...

Dee...apa kabarmu?
lama nggak main ke sini :)

Dee said...

hi Rid...
aku lg matigaya hehehe sgera jadi pengunjung setiamu lg, tunggu ya *_*