Wednesday, October 27, 2010

Banjir (lagi)

Cuaca dunia beberapa waktu belakangan dikategorikan ekstrim oleh beberapa media dan para ahli. Hujan yang hampir tidak berhenti sepanjang tahun disebagian besar wilayah Indonesia menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Hasil panen yang terendam banjir, nelayan yang tidak dapat melaut, kegiatan perekonomian ibukota pun terganggu dengan kemacetan yang timbul sebagai akibat banyaknya genangan air. Belum lagi bencana alam yang seolah bergiliran hadir dan tak putus tersaji sebagai berita utama media.

Terlepas dari rencana Tuhan yang maha sempurna, apakah perlu hujatan-hujatan itu dilontarkan, kepada pihak yang (dianggap) bertanggung jawab atas terjadinya bencana alam?

Tentu saja saya bukan seorang ahli dalam masalah bencana alam maupun tata kota, ini hanya pendapat saya sebagai orang awam yang sungguh merasa prihatin dengan segala yang terjadi.

Bukankah banjir terjadi karena penebangan hutan, pendangkalan sungai, tidak adanya daerah resapan air dan tumpukan sampah yang menggunung?

Tidak perlu seorang ahli untuk menyatakan bahwa penebangan secara besar-besaran telah terjadi di Wasior dan menjadi salah satu penyebab utama banjir bandang. Hal ini terlihat jelas dari banyaknya batang pohon yang terhampar di area sisa banjir.

Suatu hari saya pernah melihat tayangan National Geographic yang mengetengahkan hutan Kalimantan. Para penebang ilegal dan hasil jarahan hutan yang berupa gelondongan kayu terpampang bebas di layar kaca. Saya juga punya teman yang kehidupan keluarganya ditopang oleh penebangan ilegal.

Kemudian, apakah masih perlu bertanya siapa yang salah dan harus bertanggung jawab?

Ketika kita menggunakan kertas secara berlebihan, ketika perabotan rumah harus selalu berganti mengikuti mode terbaru, ketika pembangunan rumah terus meningkat, masih perlukah bertanya siapa yang salah dan harus bertanggung jawab?

- 1 batang pohon dapat menghasilkan oksigen yang dibutuhkan untuk 3 orang bernafas.
- untuk memproduksi 1ton kertas, dibutuhkan 3ton kayu dan 98ton bahan baku lain.
- untuk memproduksi 1kg kertas dibutuhkan 324liter air.
- untuk memproduksi 1ton kertas, dihasilkan gas karbondioksida (CO2) sebanyak kurang lebih 2.6ton atau sama dengan emisi gas buang yang dihasilkan mobil selama 6bulan.
- untuk memproduksi 1ton kertas, dihasilkan kurang lebih 72.200liter limbah cair dan 1ton limbah padat.
- industri kertas adalah pemakai energi bahan bakar ke-3 terbesar di dunia
Sumber : http://kaumbiasa.com/kertas-dan-penebangan-hutan.php


Bayangkan, itu baru dari satu sudut pandang, kertas. Belum terlalu luar biasa dan mendetail kepada produk dan kebutuhan lainnya.

Selama kita menggunakan kertas dan segala produk yang dihasilkan dari sebuah industri penebangan kayu, berarti secara tidak langsung kita sudah bertanggung jawab atas terjadinya banjir.

Penumpukan sampah yang terlihat di sepanjang kali dan terutama di pintu air, apakah itu tidak berasal dari rumah kita? Bukan benda yang dibuang oleh tangan kita? Apakah sudah demikian yakin bahwa sampah yang kita buang, telah dikelola dan tersalurkan dengan baik ke tempat pembuangan akhir yang seharusnya?

Berhenti beranggapan bahwa kalau mereka pun tidak melakukannya, kenapa saya harus. Biarkan mereka dengan sampah dan tanggung jawabnya masing-masing, mari kita melakukan yang terbaik yang kita mampu, untuk kebaikan diri sendiri dan mereka yang ada di sekitar kita.

No comments: