Thursday, July 21, 2011

5 Menit

Rasanya ada rahasia yang berusaha kamu simpan rapat. Rahasia yang entah bagaimana kamu pun tak sanggup melawan, terlebih menuruti nurani.

Dan sebagian hatiku semakin ingin menggenggam tanganmu, mengajakmu perlahan lalui gerbang besar yg menakutkan itu. Tak perlu jauh sampai ke tepi jalan raya, cukup sampai di teras mungil itu saja. 5 menit.

Aku berjanji takkan melepas tanganmu sedetikpun, aku akan diam berdiri di sebelahmu, mengajakmu berbicara, atau aku yang bercerita. Mana saja yang kamu suka pasti kulakukan.

Aku suka bagaimana jemariku seolah tenggelam dalam genggam jemarimu, hangat, nyaman, terlindungi. Kali ini biarkan jemariku yang alirkan segala rasa itu kepadamu, agar warna kembali menghias pias wajahmu dan pudar merah bibirmu.

Kamu tau, betapa segala yang tertulis itu benar.
Akan kulakukan apapun agar matamu tetap penuh bintang, akan kulangkahkan kakiku kemanapun adamu, akan kujajari langkah tegasmu arungi bumi, akan kugenggam jemarimu dalam hujan agar hangat hadir disana, sungguh, apapun akan sanggup kulakukan untukmu.
Untuk sebuah senyum tipis di bibirmu, untuk sedikit sentuhanmu di kulitku.

Betapa aku tersesat dalam segala adamu.

Menipis udara dalam relung paruku saat redup matamu tertunduk sembunyi dari dunia.
Nyeri di sekujur tubuh, kadang kupikir bahkan tulang rusukku pun retak, saat segalamu diam.

Sore ini, 5 menit bersamamu di teras itu membuatku nyaris meledak karena haru dan bahagia yang membuncah.

Aku pasti datang lagi, entah butuh berapa kali 5 menit untuk mengembalikan utuhmu pada dunia. Tapi aku belum akan henti dan menyerahkanmu pada sepi yang begitu nyaman menjaga segalamu.

Semoga 5 menit ini mampu menyalakan gelap relung hatimu. Dan kumohon kamu percaya bahwa segalanya akan benderang kembali, kalau saja kamu percaya dan membiarkan semesta bersekutu mewujudkannya dalam segala dunia.

No comments: