Ketidak mampuanku untuk menerima, dan kegagalanku untuk memberi ruang akhirnya menepikanku. Semoga ini hanya karena pms menjemukan yang hadir tanpa pernah mengetuk pintu waktuku.
Tentu salah ruang pesan itu bukan tanpa alasan. Saat itu aku mengerti apa makna dingin hati, karena tiba-tiba aku berdiri di tengah kerumunan dan merasa sendiri, tersesat.
Ya, mungkin ini yang terbaik, karena rasaku belum mampu membutakan mata dan menulikan rasa dari segala yang hadir diantara kita.
Sungguh aku yakin ini bukan cemburu.
Telah berbaris rapi nama yang ku jaga sepenuh jiwa untuk mampu menutup mata. Jadi, aku tidak akan keberatan, sungguh mampu memahami. Dan belum ingin kembali.
Pertama kalinya, kamu menjadikanku dia yang ketiga. Dan duniaku pun berguncang gamang.
No comments:
Post a Comment