diantara gapaian ombak membasahi kaki,
aku terbungkuk
mengulurkan tangan dan menjumput segenggam pasir
ringan, dingin dan lembut
rembes air membawa sebagian besar pasir dalam genggaman
menyisakan butiran disela jemari
pandangku buram
kujatuhkan tangan disisi tubuh
keras kepala takan membawaku pada nyata
sebingkai nyata yang ku damba sepenuh jiwa
kepada langit ku bisikkan lelahku
ku titipkan separuh nafasku pada gulungan ombak
ragu ingin ku hantar separuh jiwaku
persembahkan pada samudra maha luas untuk membawanya padamu
perlahan ku balikkan tubuh
palingkan wajah dari sisi bumi yang begitu ku cinta
biarkan tenggelam mentari menyimpannya dalam gulita
senduku menyatu pada matahari
pada cintanya yang hanya mampu utuh pada saat purnama
rinduku terhampar pada butir pasir
atas belaian ombak yang hadir tiada jemu
helaan nafasku penuh pesan
bermohon agar semesta bermurah hati mewujud asaku
agar purnamaku segera tiba
dan kemudian mewujud pada hamparan pasir berbelai ombak
abadi
No comments:
Post a Comment