Saturday, March 24, 2012

purnama, abadi (?)

diantara gapaian ombak membasahi kaki,
aku terbungkuk
mengulurkan tangan dan menjumput segenggam pasir
ringan, dingin dan lembut
rembes air membawa sebagian besar pasir dalam genggaman
menyisakan butiran disela jemari

pandangku buram
kujatuhkan tangan disisi tubuh

keras kepala takan membawaku pada nyata
sebingkai nyata yang ku damba sepenuh jiwa

kepada langit ku bisikkan lelahku
ku titipkan separuh nafasku pada gulungan ombak
ragu ingin ku hantar separuh jiwaku
persembahkan pada samudra maha luas untuk membawanya padamu

perlahan ku balikkan tubuh
palingkan wajah dari sisi bumi yang begitu ku cinta
biarkan tenggelam mentari menyimpannya dalam gulita

senduku menyatu pada matahari
pada cintanya yang hanya mampu utuh pada saat purnama
rinduku terhampar pada butir pasir
atas belaian ombak yang hadir tiada jemu

helaan nafasku penuh pesan
bermohon agar semesta bermurah hati mewujud asaku
agar purnamaku segera tiba
dan kemudian mewujud pada hamparan pasir berbelai ombak
abadi

No comments: