dari sofa berbantal empuk disisi jendela, ku pandangi pantai berpasir putih di hadapan. ku nikmati setiap belaian angin yg hadir, setiap deru ombak memburu tepian pantai, ahhh sebentar lagi matahari terbenam...
kembali ku goreskan pena di atas kertas biru muda di pangkuan. sepintas ku lirik lg sebaris nama yg tak henti membuat detak jantungku berlipat, sebentuk senyum hadir di sana. tanpa jeda ku tuturkan segala rasa dan pikir atas kamu, bagai aliran kata tak berujung. rasanya separuh hatiku hadir dalam setiap goresan penaku dikertas itu.
semburat merah mewarnai langit, waktuku hampir habis. aliran kata ini belum juga tuntas. ku hela nafas dan pejam mata, menahan sejuta gundah yg muncul berdesakan. satu kalimat terakhir, janjiku pada pena. kemudian sebuah kalimat penutup pun hadir, berjajar rapi penuh makna.
dengan sepenuh jiwa, ku gulung kertas biru, ku ikat dengan gelang perak berhiaskan bintang dan ku simpan dalam botol biru muda yg kita temukan di pantai beberapa waktu yg lalu.
beranjak ku dari sofa, tanpa alas kaki. angin sore berhembus kencang, memaksaku merapatkan pashmina. langkahku perlahan menyusuri pantai, menuju laut biru berbataskan langit lembayung. airmata memburamkan pandang...
mungkin saat ini kamu ingat aku, ingat betapa prosesi matahari terbit dan terbenam bisa membuat mataku berair dan hidungku memerah menahan tangis. takjub atas kecantikan dan kemegahan tiada tara yg disuguhkan bumi dengan maha dahsyat.
dan sore ini, sebaris pesan ku kirim untukmu...
belaian air laut dan pandang lepas ku atas laut biru berlangit lembayung, ya.. sudah waktunya. perlahan ku lepas botol biru berisi pesan untukmu, ombak menggapainya penuh gairah, seolah sebuah janji akan tersampaikannya pesan dihadapanmu.
botol biruku timbul tenggelam bersama alunan ombak, bersama harapku dan kisah sejuta rasa yg kusampaikan disana...
No comments:
Post a Comment