Friday, June 11, 2010

saya dan mimpi

Membaca tulisan ini membuat saya kembali teringat cita2 kecil yg masih saya simpan dihati. Dan masih tetap berharap bisa mewujudkannya suatu hari nanti, walau dalam skala terkecil sekalipun.

Sejak kecil, saya sudah akrab dengan buku dan dongeng. Mulai cerita si kancil, sampai dongeng HC Anderson saya lalap habis. Majalah Bobo selalu saya nanti kedatangannya dan saya baca setiap lembarnya. Sayang sekali pd masa itu saya belum mengenal bacaan sekelas National Geographic, dan tidak tertarik pada bacaan serius seperti kemasan ensiklopedia yg tebal tak bergambar. Pada masanya, serial karangan Enyd Blyton adalah bacaan favorit saya. Kecuali 5 Sekawan, entah kenapa saya tidak tertarik cerita itu, tp saya punya beberapa kaset ceritanya dan yg masih melekat erat dalam ingatan saya adalah cerita 'kereta api hantu'. Saya ingat mengatur tempat duduk kecil kami di rumah dan mengajak kedua adik saya duduk di depan speaker besar, serius mendengarkan cerita ini dan menjerit ketakutan. Sebuah kesederhanaan masa kecil yg menyisakan sebuah mimpi di hati.

Beberapa tahun lalu, saya aktif disebuah komunitas relawan, KKS Melati, dimana salah satu kegiatannya adalah taman baca. Buku yg berhasil dikumpulkan dipilah dan dibagi ke dalam beberapa boks kemudian dipinjamkan ke beberapa rumah singgah. Beberapa waktu kemudian, boks buku tsb diputar dan diganti dengan boks dari sekolah singgah lainnya. Reaksi anak2 tsb membuat saya merasa miris. Ternyata mereka senang sekali dan menanti kedatangan boks buku baru. Kalau dipikir, buku yg saya beli dan simpan di rumah, harganya jauh sekali berbeda dengan buku bacaan yg mereka nantikan. Ironis, sungguh...

Saat itu sebuah impian kecil hadir di hati kecil saya; senangnya kalau bisa punya sebuah sudut baca untuk anak2, dimana saya bisa mendampingi mereka dan menjelaskan pesan dari cerita yg mereka baca. Lebih jauh lg, akan lbh seru kalau disudut baca itu tersedia komputer untuk mereka belajar dan mengenal bahwa ada sebuah dunia yg lebih luas dr yg mereka tau.

Saya pikir akan sangat baik apabila anak2 mengetahui bahwa dunia luas tanpa batas terbentang di hadapan mereka. Bahwa tidak hanya ada satu pintu dihadapan mereka, tp juga ribuan jendela dan jutaan rahasia dibaliknya. Ada lingkungan yg harus mereka jaga dengan baik, ada makhluk hidup yg harus mereka hargai, dan ada sesuatu yg lebih besar dari segala yg ada di dunia yaitu Sang Maha Pencipta.

Harapan saya masih tinggi, menanti satu hari di masa depan, dimana sudut baca kecil itu hadir dalam sebuah ruang di kehidupan saya.

Dan harapan akan selalu ada bagi mereka yg percaya, dan mereka yg berusaha...

No comments: