Saturday, December 11, 2010

aku bukan awan

Sabtu pagi hujan
Entah bagaimana hujan selalu menghadirkan berderet khayal yang menggerakkan jemari menyusun kata
Harum tanah basah yang menggelitik lembut
Bagai detoksifikasi paru yang membuncah rasa
Titik air membulat menanti detik bergulir
Cantik, bagai kaca pembesar
Memantul angan, indah
Kaki berjinjit menghindar genangan air
Sementara wajah tengadah menantang butiran hujan
Aku tidak berharap jadi butir hujan
Yang berdiam di awan, jatuh ke bumi, menguap ke langit dan mengulanginya
Juga tidak berharap menjadi awan, yang berdiam menanti butiran air singgah
Aku hanya aku
Yang duduk manis di bumi, bersama secangkir minuman hangat, berteman cinta
Bersyukur atas hadirnya hujan

No comments: