Imagine there's no heaven
It's easy if you try
No hell below us
Above us only sky
Imagine all the people
Living for today...
Imagine there's no countries
It isn't hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion too
Imagine all the people
Living life in peace...
You may say I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will be as one
Imagine no possessions
I wonder if you can
No need for greed or hunger
A brotherhood of man
Imagine all the people
Sharing all the world...
You may say I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will live as one
Bagai gema, lagu itu berulang dalam kepalaku.
Kenapa harus banyak pertanyaan dan tembok yang kokoh berdiri di hadapan, saat sebuah perbedaan muncul? Dunia telah hadir demikian sempurna, menyediakan satu sisi dan sisi lain sebagai sebuah proses kebalikan. Dengan bijaksananya, memberi kesempatan kedua proses tersebut bergantian datang dan pergi.
Saya dan kamu, tidak harus selalu sepakat pada suatu hal.
Kita, tidak harus selalu satu warna.
Sebuah taman tampak indah karena hadirnya beragam warna dan berjuta bentuk, berpadu sempurna dalam perbedaan. Kenapa manusia, yang terlahir dengan akal pikiran seringkali tidak mampu hadir dan berjiwa besar dalam perbedaan?
Inginku mungkin terlalu luar biasa, tapi sungguh, perbedaan akan selalu hadir, kemanapun langkah membawamu. Yang perlu kamu lakukan, hanya menerima adanya perbedaan. Dan segalanya akan berjalan indah...
You may say I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will live as one
No comments:
Post a Comment